Selasa, 12 Juli 2011

Tertarik, Suka, Atau Cinta?


Oleh: M.M Nilam Widyarini, MSi, Dosen Psikologi
"Riset membuktikan, rasa cinta lebih menjamin kelanggengan hubungan daripada rasa suka. Pertimbangkan kembali jika Anda ingin membangun rumah tangga bahagia jika bekalnya hanya rasa suka, apalagi sekadar tertarik"

Pada suatu hari saya dan teman-teman saya rekreasi di sebuah kolam renang di pinggiran kota surabaya , awalnya kami kesana memang untuk bersenang-senang karena memang keinginan ingin refrehsing dari kegiatan perkuliahan yang sanagat padat , juga untuk memenuhi rasa penasaran kami akan kolam renang tersebut karena memang kolam renang bertipe seperti "WATER BOOM" (di jakarta) itu baru dibuka dan hanya ada satu di kota saya. setelah masuk kedalamnya , alamaaaak ternyata selain kolam renang yang super luas dengan flying fox, kolam arus , arena bermain anak, kolam ombak, serta wahana lain yang tidak bisa kami coba satu satu karena keterbatasan waktu karena memang kami berangkat agak siangan.  

dimulai dari ruang ganti kami beranjak menuju kolam renang , dan setelah sampai di pinggir kolam tiba - tiba salah satu teman saya yang juga seorang warga keturunan timur tengah (tidak bermaksut sara) berceletuk 'Masya Allah haremnyaaa ga kuatin' , kata kata itu membuat kami ber 8 langsung celingak celinguk mencari wanita mana yang di lihat oleh salah satu teman kami itu.  'kamu liat yang mana boz' begitu celeltuk saya, 'masa kau ga tau , itu yang pake baju putih , yaudah ya teman-teman saya mau kenal ama tuh harem dulu' sahut dia lagi. Setelah itu saya berfikir langsung "apakah si xxxxx jatuh cinta ? , begitu cepatnya dia jatuh cinta ? ".

Kebingungan saya juga menjadi saat seorang wanita yang mendengar nyanyian saya dan tiba berubah sikapnya saat mendengar saya bernyayi sambil menambah intensitas perhatianya kepada saya , apakah wanita itu jatuh cinta kepada saya ? , apakah begitu cepatnya ??.

Lalu, apakah ekspresi emosi teman dan seorang wanita itu dapat dikatakan sebagai cinta? Bagaimana bila disebut suka? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mungkin juga muncul dalam konteks hubungan yang kita alami.

Berikut adalah beberapa pendapat saya tentang uraian diatas :


Ketertarikan

Ketertarikan (dalam hubungan interpersonal) merupakan perihal seseorang terdorong untuk menjalin relasi dengan seseorang yang lain, disertai emosi yang positif.

Seberapa kuatnya ketertarikan seseorang terhadap seseorang yang lain, dapat menjadi ukuran seberapa kuatnya keinginan orang tersebut untuk mengembangkan hubungan dengan orang yang membuatnya tertarik.

Dengan contoh yang dialami Teman saya diatas , dia tertarik untuk berkenalan dengan wanita yang baru dia lihat karena dia memang tertarik dengan wanita tersebut dan melakukan tindakan untuk melakukan berkenalan dengan wanita tersebut.

Antara Suka dan Cinta

Diawali dari ketertarikan seperti diatas , hubungan berlanjut ke tahap pertemanan , pada tahap itulah biasanya seseorang akan mulai memtuskan untuk menjadikan seseorang itu menjadi 'sahabat' , 'cinta' , atau tetap menjadi 'teman biasa'.

menurut saya Suka adalah sebuah perasaan menyenangkan pada saat kita mengenal seseorang,  ngobrol denganya , jalan bareng denganya , serta hal menyenangkan lainya. perasaanya itu sangat menyenangkan jika melakukan hal bersamanya. Namun rasa itu akan berakhir begitu saja setelah kita sudah tidak bersamanya lagi , taidak ada rasa ingin lagi dan lagi bersamnya, dan share tentang kehidupan pribadi kita denganya. contoh yang paling simple adalah  hubungan pertemanan denga teman nongkrong, pada saat bersama sama nongkrong adalah saat menyenangkan bahkan dunia serasa milik berdua. namun jika sudah tidak bersama biasanya sudah tidak ada perasaan untuk mengetahui kabar dari teman kita itu.

Hal ini berbeda sama sekali dengan Cinta , menurut saya Cinta itu timbul karena adanya sebuah rasa ingin dan ingin lagi bersamanya , menghabiskan waktu bersamanya, ingin tahu tentang dia lebih (pribadi), mengorbankan sesuatu untuknya , gundah untuk mengetahui kabar tentangnya . jadi tidak rasa menyenangkan bersamanya saja tetapi juga rasa ingin bersamanya dalam susah ataupun senang. contoh dari rasa cinta adalah sebagai berikut , seorang pria yang rela berkorban untuk tidak istirahat untuk menunggu kekasih hatinya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Kesimpulan :

Ketertarikan merupakan dasar yang menentukan pengembangan hubungan lebih lanjut. Hubungan yang berkembang lebih lanjut antara dua orang terjadi karena ada ketertarikan secara timbal balik. Hubungan berkembang menjadi lebih erat, baik menjadi persahabatan atau percintaan merupakan konsekuensi lebih lanjut bila terdapat ketertarikan timbal balik antara dua orang.

Dengan kata lain, ketertarikan awal dapat dialami oleh siapa saja. Namun, pengembangan hubungan lebih lanjut tergantung apakah ketertarikan awal itu terus berkembang dan bersambut.

=====
=====

Salam The Man

Tidak ada komentar:

Posting Komentar